Kamis, 26 April 2018

Permintaan Perkantoran di CBD Jakarta Terpantau Naik


Konsultan properti Jones Lang LaSalle Indonesia menyatakan dalam laporan triwulan pertama 2018, terjadi kenaikan permintaan gedung perkantoran di Jakarta Grade A sebesar 15% di kawasan pusat bisnis. Head of  Research JLL Indonesia James Taylor mengatakan, hal ini terlihat dari pertumbuhan teknologi yang melahirkan sejumlah bisnis baru berbasis teknologi dan juga hendak membuka kantor di wilayah ini.

perkantoran, gedung perkantoran, kawasan pusat bisnis, jakarta, ruang kantor


"Seperti contohnya online marketplace, Coworking, Fintech, Online Gaming, dan Travel Booking. Mereka berekspansi hingga 15% ke lokasi gedung Grade A sampai kuartal pertama tahun ini," kata James di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, (4/42018).

Baca : Rukan Modern Lebih Disukai Daripada Gedung Perkantoran

James mengatakan, banyak tenant pindah dari Grade B ke Grade A lantaran persiapan infrastruktur yang sangat memadai di kawasan CBD. Contohhnya saja seperti light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT).

Selain infrastruktur, melemahnya sektor industri minyak dan gas memang telah menggeser para tenant jenis perusahaan tersebut dengan perusahaan berbasis teknologi. "Terhitung sejak tahun 2017 pada kuartal 4 hingga kuartal pertama 2018 ada peningkatan penyerapan perkantoran dari 151.000 meter persegi menjadi 240,000 meter persegi," ujar James.

Secara khusus pada triwulan pertama tahun 2018 ini, penyerapan perkantoran di kawasan CBD mencapai 52.000 meter persegi, tapi persentase tingkat hunian di CBD baru mencapai 78%. Peluang penyewaan ruang perkantoran di kawasan CBD meningkat hingga tahun 2019.

Dalam jangka panjang, kemungkinan pasokan juga akan berkurang tetapi tingkat hunian meningkat.

"Penyewaan hingga tahun 2019 akan tertekan dan baru stabil 2020 setelahnya. Harga sewa kantor di kawasan CBD ini turun 2018, 2019, dan baru meningkat tahun 2021," kata James.

James menyatakan permintaan yang meningkat awal tahun ini memang masih didominasi perkantoran Grade A. Dalam triwulan pertama ini saja, ada dua gedung yang selesai dibangun. Dua gedung tersebut adalah District & Treasury dan Prosperity Tower sehingga menambah pasokan perkantoran sebesar 189.000 meter persegi.

Baca Juga : Suplai Ruang Perkantoran di Jakarta Terbesar Tahun 2018

Adapun kedua gedung ini berada di kawasan SCBD, Sudirman. "Sehingga, total pasokan yang ada saat ini mencapai 6 juta meter persegi. Pasokan tambahan yang akan datang diperkirakan sekitar 1,4 juta meter persegi," ucap James.

Sementara itu, Head of Markets JLL Indonesia Angela Wibawa mengatakan aktivitas properti selama triwulan pertama tahun ini memperlihatkan konsistensi tingkat permintaan yang bertumbuh sejak tahun lalu. "Tingkat hunian dan harga sewa di kawasan CBD saat ini masih berada dalam tren penurunan mengingat jumlah pasokan yang diproyeksikan bertambah secara signifikan tahun 2018," katanya.

Sumber: Tempo.co
Danis Lexaw Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar